Social Icons

Minggu, 31 Maret 2013

Rangkuman Pemrogaraman Pascal


            Pemrograman Pascal adalah salah satu bahasa pemrograman yang tidak lekang dimakan waktu. sebagai bahan pembelajaran demi menigaktakn mutu pembelajaran pemrograman bagi mahasiswa maka di gunakan bahasa pemrograman turbo pascal. Pada praktek ini kami menggunakan turbo pascal 1,5.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGRaFub6H2ZPcnP4XnFYuAN35XgToaAKKKgq9xeoSvXZiFhjxDusIEm1yQOoPHrCoA7mzpIUFZaSBn_hjkJ3HfZFGY8yD-gjQdmi5BUNmRAXQdVlpSIg3Qv427dLoKW802hWKFIwq6ChHX/s320/TPW.jpg
TPW adalah program yang digunakan dalam penggunaan bahasa pemrograman PASCAL pada komputer dengan operating sistem adalah windows. Turbo Pascal sendiri merupakan versi yang populer dalam PASCAL. PASCAL sudah menjadi bahasa standar dalam dunia pendidikan komputer.
            Pascal adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling sederhana dan merupakan bahasa yang dasar. Sehingga bisa jadi bagi seseorang yang pengin jadi programmer bahasa pascal salahsatu yang kudu dikuasai.
Pada semester 3 ini kami ada mata Pemrograman I. Dan praktikumnya menggunakan program TPW ini. Tidak terlalu sulit untuk mengerti bahasa pascal ini.
            Sebab struktur dalam pascal memiliki banyak kesamaan dengan struktur dalam algoritma. Jadi yang penting kita mengetahui algoritmanya maka dengan hanya mengubah bentuk strukturnya sesuai Pascal dalam program TPW ini maka program yang kita susun dengan algoritma tersebut akan dapat dijalankan.
itulah sekilas tentang materi pemrograman I dan menggunakan bahasa Turbo Pascal.

2. Tipe data

a. integer = bilangan bulat
b. real = desimal
c. string = kata dan kalimat
d. char = ‘a’ atau ‘b’
e. Boolean = true dan false


3. Latihan Soal
Pada Pertemuan praktek pertama dipemrograman I, saya belajar cara mencetak kalimat pada layar pascal, menghitung luas bangun datar dan voliume bangun ruang.
1. Untuk latihan pertama kami membuat hasil output ‘belajar bahasa pascal’ dan ‘sekolah(enter) tinggi informatika(enter) dan komputer.
2. Program untuk Menghitung Luas persegi panjang dan volume balok, adapun rumusnya adalah:
 Luas persegi panjang = Panjang(p) * Lebar(L)
Volume Balok = Panjang(p) * Lebar(L) * Tinggi(T)

1. Latihan Pertama.

A. progam pertamaku;
Uses wincrt;
Begin
Write(‘Belajar Pascal pertamaku’);
End.
Outputnya : Belajar Pascal Petamaku

B. program pertamaku;
uses wincrt;
writeln(‘sekoalh’);
writeln(‘Tinggi Informatika’);
writeln(‘Dan Komputer’);
end.
Outputnya: Sekolah
Tinggi Informatika
Dan Komputer


2. Menghitung Luas Persegi Panjang dan volume balok.
uses wincrt;
var
panjang,lebar,tinggi:integer;
begin
write(‘panjang=’);readln(panjang);
write(‘lebar=’);readln(lebar);
write(‘tinggi=’);readln(tinggi);
writeln(‘Luas =’,panjang * lebar);
writeln(‘Volume balok =’,panjang * lebar * tinggi);
end.

Proses Pengulangan
Dalam pemerosesan suatu data atau penghitungan serigkali dijumpai peroses penghilangan yang amat membosankan bila dikerjakan secara manual. Dalam hal ini pemakain komputer akan sangat berguna untuk melakukan pengulangan proses tersebut.
Bahasa pascal mengenal beberapa macam cara untuk melakukan proses pengulangan, yaitu:
a.    While…do…
b.    Repeat….until…
c.    For…to…do…
d.    If…then…
e.    Case…of…

a.  Pernyataan while..do..
Pernayataan ini dilakukan untuk melakukan proses pengulangan bila kondisi atau syrat tertentu yang terdapat pada awal blok terpenuhi. Proses pengulangan setelah pernyataan Do dilakukkan bila kondisi pada pernyataan While terpenuhi. Bila proses pengulangan tersebut terdiri dari beberapa pernyataan, maka harus dibuat blok dengan diawali pernyataan Begin dan diakhri pernyataan End.
Contoh program sederhana.

1.Program While_do_pertama;
Uses wincrt;                                                   Const c:= 1609344
Var a,b:real ;
Begin
Writeln(‘konversi’);
Writeln(‘kilometer mil’);
a:=0;
while a< 20 do
begin
a:= a + 1;
b:= c* a;
writeln(a : 15 : 2, b: 8:2);
end;
end.

2.Program While_do_kedua;
Uses wincrt;
Var
jumlah, data ,i: integer;
lagi           : char;
rata_rata      : real;
Begin
Lagi:='Y';
while Lagi='Y' do
begin
Write ('Masukan  Nilai : ');
inc(i);
Readln(Data);
Jumlah:=jumlah+data;            
Write ('Apakah anda ingin menginputkan data lagi (Y/T)?: ');
Lagi:=upcase(readkey);
writeln;
end;
writeln;
 rata_rata:=Jumlah/i;
 writeln('Hasil rata-rata : ',rata_rata:0:2);  
end.


b.  Repeat…until…
Selain While..do..,bahasa pascal mengenal pasangan pernyataan Repeat…Until.. untuk proses pengulangan. Proses pengulangan terjadi setelah pernyataan Repeat berakhir pada pernytaan Until. Bila kondisi pada pernyataan Until masih terpenuhi, proses pengulangan akan dilakukan lagi.
Contoh program:

1.Program Repeat_Until_pertama;
uses wincrt;
var
i:integer;
begin
clrscr;
i:=1;
repeat
writeln(‘Bahasa Pemograman Pascal’);
i:=i+1;
until (i>5);
readln;
end.

2.Program repeat_until_kedua;
uses wincrt;
var
jumlah,I,data:integer;
lagi  :char;
rata_rata : real;
Begin  
repeat
Write ('Masukkan Nilai : ');
 inc(i);
 readln(data);
 jumlah:=(jumlah +data);
Write ('Apakah anda ingin menginputkan data lagi (Y/T) ?');
Lagi:=upcase (readkey);
writeln;
until lagi='T';
write;
rata_rata:=jumlah/i;
writeln('Hasil rata-rata :',rata_rata:0:2);
End.



c.          For…to…do…


1.Program for_do_pertama;
uses wincrt;
var
x,y:integer;
begin
for y:= 10 downto 1 do

begin
for x:= 1 to y do
begin
write('*');
end;
writeln;
end;
end.

2.Program for_do_kedua;
uses wincrt;
var
x,a,c,y,i:integer;
begin
y:=1;
x:=10;
a:=10;
c:=28;
gotoxy(a,i);
for i:=1 to 18 do begin
write('*');
end;
for i:=1 to 10 do begin
gotoxy(a,i);write('*');
gotoxy(c,i);write('*');
writeln;
inc(a);
dec(c);
end;
end




d.   If…then…

Salah satu dari tiga konstruksi fundamental adalah percabangan/branching. Dalam
pascal, percabagan menggunakan syntax if then else dan case of.
IF kondisi THEN
BEGIN

END;
Dengan ELSE:
IF kondisi [and] kondisi [or] kondisi THEN
BEGIN

END {memang tanpa titik koma di sini; sebelum ELSE tidak perlu titik koma!!!}
ELSE
BEGIN

END;
Apabila kondisi terpenuhi, maka program akan menjalankan b\perintah yang ada setelah THEN. Tapi jika kondisi tidaki terpenuhi, maka program akan menjalankan program setelah ELSE.
Contoh penggunaan:
1.Progaram if_then_pertama;

Var i: integer;
Begin
Write(’Masukkan bilangan antara 1-100: ‘); readln(i);
If i<=50 then
Write(’bilangan kecil’)
Else
Write(’bilangan besar’);
End.

2.
program if_then_kedua;
uses wincrt;
var
nama:string;
nilai:integer;
begin
clrscr;
writeln(‘Nama dan Nilai Mahasiswa’);
writeln(‘————————-’);
write(‘Nama = ‘);
readln(nama);
write(‘Nilai = ‘);
readln(nilai);
if (nilai >=85) then begin
writeln(‘Nilai Huruf = A’);
end else if (nilai >=75) then begin
writeln(‘Nilai Huruf = B’);
end else if (nilai >=60) then begin
writeln(‘Nilai Huruf = C’);
end else if (nilai >=50) then begin
writeln(‘Nilai Huruf = D’);
end else if (nilai <50) then begin
writeln(‘Nilai Huruf = E’);
end;
readln;
end.


e.          Case..of..
Penggunaan Case OF ini lkebih berguna jika kondisi yang dibandingkan berupa range. Lihat contoh berikut:
CASE nilai OF
80..100 : grade:=’A';
70..79  : grade:=’B';
55..69  : grade:=’C';
45-54  : grade:=’D';
ELSE grade:=’E';
END;

1.Prorgram case_of_pertama;
uses wincrt;
var
Nilai : char;
begin
write ('Masukkan Grade Nilai = '); readln(Nilai);
Case Nilai of
'A'  : writeln ('Nilai = 90');
'B'  : writeln ('Nilai = 80');
'C'  : writeln ('Nilai = 60');
'D'  : writeln ('Nilai = 50');
'E'  : writeln ('Nilai = 30');
end;
Case Nilai of
'A','B','C' : writeln ('Keterangan = Lulus');
'D'         : writeln ('Keterangan = Tidak Lulus');
else writeln ('Keterangan = TB')
end;
Case Nilai of
'A'  : write ('Koment = Sangat Memuaskan');
'B'  : write ('Koment = Memuaskan');
'C'  : write ('Koment = Cukup');
'D'  : write ('Koment = Tidak Cukup') ;
else write ('Koment = Sangat Kurang');
end;
end.
2.program Case_of_kedua;
uses wincrt;
var
nama:string;
nomor,jumlah,harga:integer;
diskon,pajak,total:real;
lagi:char;
begin
clrscr;
writeln(‘<<< program swalayan >>>’);
writeln(‘========================’);
lagi:=’Y';
while lagi=’Y’ do begin
write(‘masukan nomor program=’); readln(nomor);
case nomor of

1:begin
write(‘masukan nama barang=’); readln(nama);
write(‘masukan jumlah barang=’); readln(jumlah);
write(‘masukan harga satuan Rp=’); readln(harga);
total:=jumlah*harga;
writeln(‘total harga Rp=’,total:0:2)
end;
2:begin
write(‘masukan nama barang=’); readln(nama);
write(‘masukan harga barang Rp=’); readln(harga);
if harga >= 100000 then begin
diskon:=80/100*harga;
total:=harga-diskon;
writeln(‘harga barang setelah didiskon Rp=’,total:0:2);
end else if harga < 100000 then begin
diskon:=10/100*harga;
total:=harga-diskon;
end;
writeln(‘harga barang setelah didiskon Rp=’,total:0:2);
end;
3:begin
write(‘masukan nama barang=’); readln(nama);
write(‘masukan harga barang Rp=’); readln(harga);
pajak:=10/100*harga;
total:=harga-pajak;
writeln(‘harga barang setelah kena pajak Rp=’,total:0:2);
end;
4:writeln(‘>>>keluar dari program<<<’);
end;
write(‘untuk melanjutkan program tekan Y/N=’); readln(lagi);
end;
readln;
end.









5. Arrray
Suatu array yang terdiri atas banyak variable dengan tipe data sama, dimana masing- masing elemen variable mempunyai nilai indeks. Setiap elemen array mampu untuk menyimpan satu jenis data (yaitu variable). Suatu aray dinyatakan denag type, sehingga variable yang bekerja dinyatakna denagn :
A = array [batas bawah..batas atas] of type data
Array dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Array 1 dimensi
2.Array 2 dimensi
3. Array 3 dimensi

1. Array 1 Dimensi
Array 1 dimensi merupakan array yang mempunyai satu indeks.
Contoh :

1. program array_satu_dimensi;
Var tanda : Array [ 1…10] of integer
Contoh program pada praktek :
Uses wincrt;
Var  lagi:char;
 i,j:integer;
 arraystr: array[1..25] of string;
Begin
{inisialasi ARRAY}
lagi:='Y';
i:=1;
repeat
clrscr;
 write('Masukan nama : '); readln(arraystr[i]);
inc(i);
write('Apakah anda ingin memasukan data lagi (Y/T)?');
lagi:=upcase(readkey);
 until lagi<>'Y';
clrscr:
{cetak array}
for j:= 1 to i do begin
writeln(arraystr[j]);
 end;
 end.
2. program array_satu_dimensi;
Program Mencari_Bilangan_Prima_Dengan_Array;
Uses wincrt;
Var
Prima : Array[1..100] of Integer;
i,j : Integer;
bil : Integer;
Begin
ClrScr;
For i := 2 to 100 Do
Begin
Prima[i]:=i;
For j:= 2 to i-1 Do
Begin
bil := (i mod j); {* i dibagi j dicek apakah 0*}
If bil = 0 then Prima[i]:=0; {*jika habis dibagi,berarti bkn prima*}
End;
If Prima[i]<> 0 Then Write(Prima[i],’ ‘); {*cetak array yg prima*}
End;
Readln;
End.


2. Array 2 Dimensi
Array 2 dimensi merupakan arra yang mempunyai 2 buah indeks. Array 2 dimensi dipakai untuk memepermudah pengertian tentang posisi, ciri khas, atau arti dari nama variable tersebut.
Contoh :
Var X: Array [1..2,1…3] of integer;
Pernyataan pada contoh diatas berarti bahwa variable X mempunyai 6 suku yaitu :
X [1,1]                        X [2,1]
X [1,2]                        X [2,2]
X [1,3]                        X [2,3]
Untuk membaca atau member nilai pada array 2 dimensi biasanya digunakan struktur control For..To…Do..
Contoh :
For I := 1 to 2 do
           For J := 1 to 3 do
                       Readln (x[I,j]);


1. Program array_dua_dimensi;
contoh program pada praktek :
Program Array_2;
Uses wincrt;
Var  lagi:char;
 i,j:integer;
arraystr: array[1..5,1..3] of string;
label cetak;
Begin
{inisialasi ARRAY}
lagi:='Y';
repeat
inc(i);
clrscr;
gotoxy(20,2); write('Masukan nama  : '); readln(arraystr[i,1]);
gotoxy(20,3); write('Masukan nim   : '); readln(arraystr[i,2]);
gotoxy(20,4); write('Masukan nilai : '); readln(arraystr[i,3]);
gotoxy(20,6); write('Apakah anda ingin memasukan data lagi (Y/T)?'); lagi:=upcase(readkey);
until lagi<>'Y';
cetak:
clrscr;
{cetak array}
for J:= 1 to I do begin
 writeln('___data ke- ',J);
 writeln('Nama  : ',arraystr[J,1]);
 writeln('Nim   : ',arraystr[J,2]);
 writeln('Nilai : ',arraystr[J,3])
 writeln
end;
end.

2.program array_dua_dimensi;
Program Deklarasi_Array_Dua_Dimensi;
Uses wincrt;
Var Tabel : Array[1..3,1..2] of Integer;
i,j : Integer;
Begin
ClrScr;
Tabel[1,1]:=1;
Tabel[1,2]:=2;
Tabel[2,1]:=3;
Tabel[2,2]:=4;
Tabel[3,1]:=5;
Tabel[3,2]:=6;
For I := 1 to 3 Do Begin For J:= 1 to 2 Do Begin Writeln('Elemen ',i,',',j,'= ',tabel[i,j]);
End;
End;
Readln;
End.



3. Array 3 Dimensi
Array 3 dimensi merupakan array yang tersusun atas 3 buah indeks.
Contoh :
Var x :Array [1..2, 1..2, 1..3] of integer
Pernyataan tersebut berarti bahwa variable x mempunyai suku yaitu:
x[1,1,1]                       x[1,2,1]
x[1,1,2]                       x[1,2,2]
x[1,1,3]                       x[1,2,3]
dan seterusnya.

4.
Tipe Data menunjukkan suatu nilai yang dpat digunakan oleh sutu variable yang bersangkutan.
 Tipe Data dalam Pascal :
 1. Tipe Data Sederhana, terdiri dari :
     a. Tipe data standar :
         – integer : merupakan tipe data berupa bilangan bulat
         -real : merupakan jenis bilangan pecahan
           – char : merupakan karakter yg ditulis diantara tanda petik tunggal. Ex : ‘A’, ‘a’, ’5′ dll
         – string : merupakan urut-urutan dari karakter yang terletak di antara tanda petik tunggal.
         – boolean : merupakan tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE atau FALSE .
     b. Tipe data didefinisikan pemakai
 2. Tipe Data Terstruktur, terdiri dari :
     a. Array
     b. Record
     c. File
     d. Set
 3. Tipe Data Pointer Operator
Tanda operasi (operator) di dalam bahasa Pascal di kelompokkan dalam :
 1. Assignment operator (operator pengerjaan) menggunakan simbol titik dua diikuti oleh tanda sama dengan (:=). Contoh –> A:=B;

2. Binary operator digunakan untuk mengoperasikan dua buah operand yang berbentuk konstanta ataupun variable. Operator ini digunakan untuk operasi arithmatika yang berhubungan dgn nilai tipe data Integer dan Real. Operasi yang dilakukan adalah : Pertambahan (+), Pengurangan (-), Perkalian (*), Pembagian Bulat (DIV), Pembagian Real (/) dan Modulus atau Sisa Pembagian (MOD)

3. Unary operator, operator ini menggunakan sebuah operand saja dapat berupa unary minus dan unary plus. Contoh : +2.5, a+(+b) dll

4. Bitwise operator digunakan untuk operasi bit per bit pada nilai integer.
 Operator yang digunakan (NOT, AND, OR, XOR, Shl, Shr

A.    Tipe data standard (standard data type)

a)   Integer
Tipe data yang menerima angka dan bisa dilakukan proses aritmatika. Tipe data ini adalah tipe data bilangan bulat
b)   Real
Tipe data yang menerima angka dan koma serta bisa dilakukan proses aritmatika


c)   Boolean
Boolean adalah tipe data yang hanya mempunyai dua kemungkinan, yaitu true danfalse. Biasanya digunakan untuk operasi logika dengan ungkapan AND, OR, atau NOT
d)   Char
Tipe data ini adalah tipe data yang menerima kumpulan karakter (huruf, angka, symbol) tipe data ini tidak bisa dilakukan proses aritmatika
e)   String
Tipe data yang menerima kumpulan karakter (huruf, angka, symbol) tipe data ini tidak bisa dilakukan proses aritmatika

B.  Tipe data didefinisikan pemakai (user defined data type)

1)   Subrange
Tipe data ini merupakan pemberian batas nilai yang mungkin untuk suatu variabel dari tipe data yang telah di definisikan. Sebagai contoh, jangkauan yang mungkin dari nilai ujian adalah dari 0 sampai 100.
Type nilai = 0..100;

2)   Enumerated

Disebut tipe enumerated (terbilang) karena semua nilai disebut satu persatu, contoh:
TYPE hari = {MINGGU, SENIN, SELASA, RABU, KAMIS, JUMAT, SABTU, MINGGU};

JUDUL PROGRAM

Judul program sifatnya adalah optional dan tidak signifikasi didalam program, dan bila ditulis, harus terletak pada awal dari program dan diakhiri dengan titik koma.
Contoh :
Program contoh ;
Begin
Writeln ( ‘ Saya Pascal ‘ ) ;
Wrieln ( ‘ ……………’ ) ;
End.
Jadi judul program sifatnya sebagai dokumentasi saja, tidak signifikan terhadap proses program.

A.  BAGAIAN DEKLARASI

Bagian deklarasi digunakan bila didalam program anda menggunakan pengenalan ( identifier ). Identifier dapat berupa label, konstanta, tipe, variabel, prosedur, dan fungsi. Kalau suatu program menggunakan identifer pascal menuntut supaya identifier tersebut dikenalkan terlebih dahulu sebelum digunakan,
- deklarasi label
Jika program menggunakan statement Goto untuk meloncat ke suatu statement yang tertentu, maka dibutuhkan suatu label pada statement yang dituju dan label tersebut harus di deklarasikan terlebih dahulu pada bagian deklarasi. Menggunakan kata cadangan Label diikuti oleh kumpulan identifier label dengan dipisahkan oleh koma dan diakhiri dengan titik koma.

Contoh :
- deklarasi konstanta
Bila anda ingin menggunakan identifier yang berisi nilai – nilai konstanta., maka harus didefiniskan dahulu pada bagian ini. Definisi konstanta diawali dengan kata cadangan Const diikuti oleh kumpulan identifier yang diberi suatu nilai konstanta. Data konstanta nilainya sudah ditentukan dan pasti, tidak dapat dirubah didalam program.
Contoh :
- deklarasi tipe
Tipe  adalah jenis atau macam data. Menggunakan kata cadangan Typesebagai judul didalam bagian deklarasi type dan diikuti oleh satu atau lebih identifier yang dipisahkan koma, diikuti dengan titik dua dan tipe dari datanya diakhiri dengan titik koma.
Contoh :
- deklarasi variabel
Variabel adalah identifier yang berisi data yang dapat diubah-ubah nilainya didalam program. Menggunakan kata cadangan Var sebagai judul didalam bagian deklarasi variable dan diikuti oleh satu atau lebih identifier yang dipisahkan koma, diikuti dengan titik dua dan tipe dari datanya diakhiri dengan titik koma.
Contoh :
- deklarasi prosedur
Prosedur merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat diaktifkan dimanapun didalam program. Prosedur dibuat sendiri bilamana program akan dibagi-bagi menjadi beberapa blok-blok modul. Prosedur dibuat didalam program dengan cara mendeklarasikannya dibagian deklarasi prosedur. Menggunakan kata cadangan Procedure.
Contoh :
- deklarasi fungsi
Fungsi juga merupakan bagian program yang terpisah mirip dengan prosedur,
tetapi ada beberapa perbedaannya. Kata cadangan yang digunakan Function.
A.      Sistem Flowchart
Sistem flowchart adalah perangkat diagram grafik yang menyimpan dan mengkomunikasikan aliran data media dan prosedur proses informasi yang diperlukan dalam sistem informasi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan berbagai simbol yang dihubungkan dengan panah-panah untuk menunjukkan kelanjutan aktivitas proses informasi. Sistem flowchart tertentu berfungsi penting sebagai media dan hardware yang digunakan dan proses yang berhubungan dengan sistem informasi. Semua itu mewakili model grafis dari sistem informasi fisik yang diperlukan atau diajukan.
Sistem ini banyak dipakai untuk menghubungkan struktur menyeluruh dan aliran sistem ke pengguna akhir karena sistem ini dapat menawarkan tampilan fisik yang berperan penting pada keterkaitan hardware dan data media. Walaupun begitu, beberapa kasus, sistem tersebut dapat digantikan dengan diagram aliran data untuk digunakan oleh analis sistem profesional, dan dengan grafik presentasi untuk berkomunikasi dengan pengguna akhir.
            Beberapa tembusan dari satu dokumen Digambarkan dengan cara menumpuk simbol  dokumen dan mencetak nomor dokumen di bagian depan sudut kanan atas
            Input/Output    Fungsi input dan output apapun didalam bagan alir program, juga digunakan dalam mewakili jurnal dan buku besar dalam bagan alir dokumen
Pemrosesan dengan komputer.            Biasanya menghasilkan perubahan atas data atau informasi
  1. Proses manual           
Pelaksanaan pemrosesan yang dilakukan secara manual
            File      File dokumen secara manual disimpan. Huruf yang ditulis di dalam symbol menunjukkan urutan pengaturan file secara
N = numeris, A = Alfabetis, D = Tanggal
            Arus dokumen
atau proses       Arah pemrosesan atau arus dokumen
            Off-page
connector         Suatu penanda masuk dari atau keluar ke halawan lain
            Keputusan       Langkah pengambilan keputusan
            Terminal          Titik awal, akhir atau pemberhentian
dalam suatu proses.
  1. Pseudocode
 Pseudo berarti imitasi dan code berarti kode yang dihubungkan dengan instruksi yang ditulis dalam bahasa komputer (kode bahasa pemrograman). Apabila diterjemahkan secara bebas, maka pseudocode berarti tiruan atau imitasi dari kode bahasa pemrograman.

 Pada dasarnya, pseudocode merupakan suatu bahasa yang memungkinkan programmer untuk berpikir terhadap permasalahan yang harus dipecahkan tanpa harus memikirkan syntax dari bahasa pemrograman yang tertentu. Tidak ada aturan penulisan syntax di dalam pseudocode. Jadi pseudocode digunakan untuk menggambarkan logika urut-urutan dari program tanpa memandang bagaimana bahasa pemrogramannya.

 Walaupun pseudocode tidak ada aturan penulisan syntax, di dalam buku ini akan diberikan suatu aturan-aturan penulisan syntax yang cukup sederhana agar pembaca dapat lebih mudah dalam mempelajari algoritma-algoritma yang ada di dalam buku ini. Pseudocode yang ditulis di dalam buku ini akan menyerupai (meniru) syntax-syntax dalam bahasa Pascal. Namun dibuat sesederhana mungkin sehingga tidak akan ada kesulitan bagi pembaca untuk memahami algoritma-algoritma dalam buku ini walaupun pembaca belum pernah mempelajari bahasa Pascal.
Contoh Pseudocode, sederhana :
Algoritma untuk menampilkan 7 buah simbol #.

1 for i=1 to 7 do 2 display ”#” 3 end for
Algoritma untuk menghitung faktorial dari N.
1 iTampung=1 2 for i=1 to N do 3 iTampung=iTampung*i 4 end for 5 display ”Faktorial dari ”,N,” adalah ”,iTampung,NL
Algoritma untuk menampilkan bilangan Fibonacci.

1 f1=0 2 f2=1 3 for i=1 to 8 do 4 iFibo=f1+f2 5 display ”Angka ke-”,i,” adalah ”,iFibo,NL 6 f1=f2 7 f2=iFibo 8 end for
PSEUDOCODE VOLUME BALOK






Kesimpulan
Pascal adalah bahasa pemograman tingkat tinggi karena pascal adalah bahasa pemograman yang terstruktur. Bahasa pascal merupakan bahasa pemograman  komputer yang masih merupakan bahasa yang sulit untuk dimengeri sehingga sebagian orang tersebut enggan atau malas untuk mempelajari lebih jauh mengenai bahasa pemrograman komputer tersebut. Akan tetapi bahasa pascal ini perlu kita pelajari sebagai dasar pemograman. Adapun hal – hal yang perlu dipelajari dalam bahasa pascal antara lain :
  • Sejarah perkembangan bahasa pascal
  • Struktur program pascal
  • Penulisan program pascal
  • Jenis – jenis data
  • Tanda operasi bahasa pascal
  • Membuat judul program

  • Bagian pernyataan
  • Aturan  program pascal
  • Komponen dasar pascal


Tidak ada komentar:

Posting Komentar